JAWA POS, KAMIS LEGI 20 NOVEMBER 1986
Laporan: Basuki Soejatmiko, Wartawan Jawa Pos (6)
Hongsui dan Seorang Suhu di Gang Sempit
![]() |
Untuk mengatasi fungsui yang jelek, konon Har Par Mansion milik jutawan balsam cap macan didirikan pagoda yang tinggi sekali. |
Ingat Bruce Lee, bintang
film yang kemudian tenar karena kemahirannya mengilmiahkan seni bela diri
kungfu yang tersohor itu? Berbagai macam analisis tentang kematiannya
bermunculan pada saat itu. Tapi, suatu hal yang menarik ialah bahwa orang
kemudian menghubungkan kematiannya dengan fungsui atau hongsui.
Sebenarnya dikaitkannya
kematian Bruce Lee dengan hongsui tak mengherankan kita, karena fungsui ini di
Hongkong begitu popular dan tampaknya setiap orang mempercayai keampuhan fungsui.
Dalam bagian lain tulisan ini akan saya coba untuk menerangkan bagaimana
anggapan orang Hongkong tentang fungsui itu sendiri yang memiliki kekuatan
dahsyat dalam kehidupan seseorang.
Sebelum Dinasti Ming
(1368-1644) Hongkong (yang artinya pelabuhan dupa) pertama kali ditemukan oleh Lei Chen Uk pada abad ke-7. Saat itu
orang beranggapan bahwa fungsui pulau ini sunggu jelek. Baru pada abad ke-16
Portugis mulai datang dan fungsui mulai dilupakan orang. Masyarakat kemudian
diajar agama Katolik dan pengetahuan yang tradisional ini dianggap pengetahuan
yang bodoh.
Tapi, fungsui itu sendiri,
dipercaya atau tidak, akan tetap berjalan. Apalagi ketika malapetaka demi
malapetaka kemudian terjadi. Sebenarnya malapetaka itu sendiri disebabkan
orang, kemudian mendirikan rumah seenaknya, sehingga suasana lingkungan makin
tidak diperhatikan. Apalagi sebagai sebuah kepulauan, Hongkong seringkali harus
bersahabat dengan kekerasaan alam. Taifoon yang bertiup di sana seringkali
sangat ganas.
Mereka kemudian
menghubungkan kembali dengan pengetahuan tradisional mereka yang sudah turun
temurun, yakni fungsui.
Mereka kemudian mulai
berani menggugat orang-orang Portugis yang berkuasa, juga kepada Inggris.
Sampai sekarang pemerintah
Inggris kalau membuat gedung untuk kepentingan umum hati-hati sekali. Mereka
bertanya dulu kepada ahli fungsui.
Begitulah kemudian ketika
Bruce Lee, aktor pujaan mereka meninggal dunia secara tiba-tiba. Mereka mencoba
membongkarnya dari segi fungsuinya.
Ceritanya menurut
orang-orang Hongkong adalah sebagai berikut. Villa yang dihuni oleh Bruce Lee
adalah villa yang memang besar dengan panorama yang indah dan sangat luas. Tapi,
ditilik dari segi fungsui sangat jelek. Pemborongnya bangkrut, pemiliknya
kemudian bangkrut, dijual tidak laku.
Lantas muncul Bruce Lee,
Dia memang orang Cina, tapi baru datang dari Amerika.
Dia tidak mempercayai
tahyul. Tapi, ketika dia akhirnya mengalami nasib yang tragis, orang lantas
ingat pada keberaniannya membeli villa tadi.
Dari mulut ke mulut,
berita ini tersebar dan akhirnya kepercayaan kepada fungsui kembali merajalela.
Suhu fungsui pun semakin diperhatikan orang. Itulah sebabnya kemudian mengapa
perumahan rakyat yang dibangun oleh pemerintah di daerah pemukiman yang baru begitu
disukai orang. Orang rela menyewa dengan harga yang tinggi. Persoalannya ada
kepercayaan bahwa pemerintah dalam menentukan daerah pemukiman baru yang
kemudian dibangun flat-flat denang tinggi sampai lebih tiga puluh tigkat, sudah
memperhatikan fungsui yang betul.
Tapi, Hongkong begitulah
situasinya. Padahal fungsui sendiri menurut awal dari sononya, merupakan ilmu
tentang kuburan. Orang Cina percaya bahwa makam yang letaknya bagus akan
membawa berkah kepada anak cucu yang ditinggalkan.
Tapi, fungsui di Hongkong
tampaknya berkembang lain dengan pengertian fungsui di Indonesia. Di Indonesia
sebidang tanah dianggap mempunyai fungsui tersendiri. Oleh karena itu para ahli
fungsui masih menghitung arah barat, timur, selatan, dan utara. Dicoba ditarik
garis meridiannya untuk mencari di mana nantinya garis merah yang ditarik dan
pada garis merah itu pantang orang mendirikan bangunan atau tempat kerja. Ibaratnya
semua ditentukan secara pribadi, perorangan. Jadi, rumah menurut kepercayaan
hitungan di Indonesia mempunyai fungsuinya sendiri-sendiri. Tanah di rumah itu
yang menentukan bahagia tidak penghuninya.
Menurut pendapat saya,
dalam banyak hal masyarakat Hongkong memang diselimuti kepercayaan terhadap
hongsui. Letak meja makan, lemari es, peti keci penyimpan uang, semuanya ada
aturannya. Meskipun demikian fungsui
tampaknya tidak membelenggu mereka. Mereka bersikap biasa. Kalau ada penghuni
baru yang pindah rumah, mereka sering telpon, E…kulkas saya nanti diletakkan di
mana?
Para ahli fungsui di
Hongkong rata-rata membanggakan ilmu mereka sebagai ilmu simpanan yang orang
lain tak boleh tahu. Seorang supir taksi membawa saya kepada seorang ahli fungsui
yang terkenal. Tempatnya di gang di daerah Nathan Street. Daerah ini termasuk
daerah elit. Tapi, bekas-bekas kota lama dengan gang yang berliku-liku masih
ada. Dan, di situlah ahli fungsui yang shenya Ng itu berpraktek. Kalo cuma soal
yang gampang tarifnya dua puluh dolar Hongkong. Kalau dihitung satu dolar
Hongkong sama dengan Rp. 215,-. Tarif tersebut sebenarnya tidak mahal. Selebihnya
bisa 100 dolar Hongkong.
Suhu Ng tak bisa berbahasa
Inggris dengan lancar. Bahasa Cinanya juga cuma bahasa Kanton. Sopir saya yang baik hati menguasai bahasa Inggris
menceritakan maksud kedatangan saya. Saya ingin mengetahui tentang fungsui di
Hongkong dan bukan ingin diramal. Ia menatap saya dengan heran. Tampaknya ia
betul-betul heran. Tampaknya Indonesia ini begitu asing baginya. Kemudian saya
saya sebut bahwa saya dari Jawa. Nah, Jawa ini rupanya dia kenal. Sedikitnya ia
pernah mendengar kata Jawa, tentu saya tidak memperkenalkan diri sebagi pengasuh
rubrik hongsui di Jawa Pos Minggu.
Ia masih meragukan mengapa
saya bertanya tentang fungsui yang dalam dialek melayu disebut hongsui, Saya
lantas meminta kertas dan pena.
Saya menggambar sebuah
denah rumah seperti yang sering diajukan kepada saya oleh pembaca surat kabar
ini. Saya buat sebuah denah dengan tiga kamar yang jentrek tiga. Dengan gerak
tangan saya memberi tanda bahwa denah rumah seperti ini tidak baik untuk
ditempati.
Ia kembali menatap diri saya.
Saya gambar sebuah denah lagi dengan taman di muka, Saya kemukakan bahwa
menurut Hongsui kolam air yang indah itu tidak baik untuk kesehatan
penghuninya. Semuanya saya utarakan lewat sopir Tsu yang baik hati. Sekarang
nampaknya ada sedikit rasa familiar pada wajah Suhu Ng itu.
Fungsui pada masa ini
menurut Suhu Ng diterima sebagai sistem modern. Dasarnya sebetulnya klasik kuno
yang dirumuskan secara sistematis oleh Wang Chi dan ilmuwan lain pada zaman
Sung (1126-1278), Menurut ilmuwan-ilmuwan ini, ada suatu prinsip abstrak pada
mulanya yang pertama-tama menyebabkan
semua yang ada dimuka bumi ini. Pada saat kekuatan ini bergerak, napasnya
menimbulkan kekuatan lelaki (yang) dan ketika beristirahat terjadilah kekuatan
perempuan (yin). Energi yang digerakkan kedua kekuatan itu disebut “Ch’i” atau
nafas dari alam. Ketika nafas ch’i berlanjut, menghasilkan kekuatan lelaki dan
perempuan yang pertama, maka secara bertahap seluruh alam semesta dan isinya
terjadi dan berlangsung menurut hukum yang mantap dan stabil disebut “Li”.
Semua hukum ini diamamati oleh orang-orang kuno sebagai bekerja menurut prinsip
matematika yang tetap didominasi oleh semesta, disebut “So”. Keempatnya (yang,
yin, li dan So) menjadi sitem teoretis dari fungsui.
Meski semua ini kedengarannya
abstrak, aplikasinya dalam sejarah Cina sangat praktis. Tulisan-tulisan zaman
dulu menyebutkan bahwa setiap bangunan pemerintah didirikan berdasarkan
saran-saran para ahli fungsui.
Demikian juga istana dan
kuil-kuil. Bahkan di Hongkong, Singapura dan Taiwan pada masa ini aspek fungsui
masih berpengaruh terhadap modernisasi. Misalnya, sebuah blok perumahan untuk
rakyat harus diubah bentuk bangunannya karena tidak ada yang mendiaminya Karena
pintu-pintu yang saling berhadapan dianggap sebagai fungsui yang jelek. Baru
setelah letak pintu diubah penduduk mau meninggalinya. Ketika membangun Hotel
Regent yang bagus itu, para arsitek harus meyakinkan bahwa pembangunan tersebut
tidak merusak keindahan pemandangan laut. Itulah sebabnya, hotel tersebut
membangun semacam “atrium” kaca yang besar, sehingga pelabuhan dapat tampak
dari sana. Inilah yang dikatakan fungsui yang bagus.
(Bersambung)
Kiriman dari Hongkong
(1) Bertemu Encim Ma di Hongkong
(2) Encim Ma Merasa di mana pun sama saja
(3) Taipan Oei yang Dulu dari Pengampon
(4) Taipan Oei dan Apa Itu Organisasi Tong
(5) Ramalan Mr. Wong setelah 1997
(6) Hongsui dan Seorang Suhu di Gang Sempit
(7) Hongkong yang Kini Diartikan sebagai Kuburan Raksasa.
Kiriman dari Hongkong
(1) Bertemu Encim Ma di Hongkong
(2) Encim Ma Merasa di mana pun sama saja
(3) Taipan Oei yang Dulu dari Pengampon
(4) Taipan Oei dan Apa Itu Organisasi Tong
(5) Ramalan Mr. Wong setelah 1997
(6) Hongsui dan Seorang Suhu di Gang Sempit
(7) Hongkong yang Kini Diartikan sebagai Kuburan Raksasa.