JAWA POS , RABU PAHING 31 DESEMBER 1986
Kisah-kisah Lanjutan dari Hongkong (6)
Lalu, Apa Kata
Siangseng tentang Indonesia
Akhirnya, giliran saya maju menghadap peramal Hongkong
yang bernama Sim Siangseng yang terkemuka itu. Setengah jam saya antri di situ
sebab seperti saya ceritakan kemarin, ada lima orang antri sebelum saya.
Pemandu saya menanyakan apa yang ingin saya ketahui. Dia ingin menyampaikan
dalam bahasa sana. Ketika Siangseng tahu bahwa yang ingin saya ketahui bukan
tentang nasib sendiri melainkan tentang negara saya seperti yang ia meramal
tentang Amerika, Eropa dan Cina, dia bangkit. Ia mengambil sesuatu dari rak
bukunya dan kembali dengan sebuah buku yang penuh catatan dengan huruf Cina
tentang Indonesia. Saya bisa beranggapan bahwa catatan itu tentang Indonesia
karena di situ ada peta Indonesia.
“Indonesia?” tanyanya dengan suara yang berat. Saya
menganggukkan kepala. “Presiden anda, Soeharto?” katanya lagi.Saya mengangguk
lagi “Nice man”, ujarnya tiba-tiba. Kemudian pemandu wisata saya menerjemahkan
bahwa menurut pendapatnya, Soeharto adalah orang yang baik hati dan Indonesia
boleh berbahagia mempunyai pemimpin seperti dia.
Ia menyinggung soal lain, tentang pemilu. “Pemilu yang
bakal terjadi di Indonesia akan berjalan mulus”, katanya.“Paling mulus di
seluruh dunia”, tambahnya. Menurut Siangseng tidak akan terjadi pergolakan
selama pemilu nanti.
Di bidang ekonomi, menurut Siangseng akan ada pola
kebijakan baru yang bakal dikeluarkan oleh pemerintah yang akan menentukan
strategi ekonomi bangsa pada tahun 1987. Gerakan yang timbul adalah gerakan
maju dan menguntungkan masyarakat banyak.
Sesudah pemilu nanti akan muncul pula kebijaksanaan baru
lagi di bidang perekonomian dan perdangan. Tapi, semuanya mengarah ke segi yang
positif. Sekali lagi ini hanyalah semua ramalan yang tidak jelas apa saja dasar
yang dipakai untuk mengeluarkan ramalannya itu. Yang jelas, arah yang hendak
dicapai oleh perubahan-perubahan tersebut, menurut ramalan Siangseng merupakan
upaya pemerintah untuk menstabilkan perekonomian pada 1987 yang tampaknya masih
terpenagruh oleh situasi ekonomi pada 1986. Pemerintah tampaknya serius
mendobrak kelesuan itu.
Mengenai perekonomian ini, menurut Siangseng, jalan
keluar bagi Indonesia pada 1987 nanti adalah jangan menggantungkan diri pada
negar-negara yang maju. Karena, negara-negara yang maju itu akan menghadapi
masalah sendiri di dalam negeri mereka, sehingga mereka juga akan mengadakan
proteksi. Indonesia harus mengerahkan diri pada sesama negara berkembang,
saling tukar menukar komoditi yang berlebih.
Di bidang pangan, pada pertengahan 1987 akan ada sedikit
gangguan, karena adanya bencana alam yang merusak hasil pertanian. Karenanya,
sejak awal gudang-gudang beras harus diisi untuk menghadapi setiap gejolak yang
mungkin terjadi pada 1987. Bencana alam itu menurut Siangseng akan merupakan
bencana alam yang tiba-tiba. Ketika ditanya apa mungkin merupakan letusan
gunung berapi yang sekarang sedang tidur, ia menjawab mungkin saja. Di bagian
mana?.Jawabnya, di Indonesia Timur.
Masalah transmigrasi juga termasuk yang diramal. Menurut
dia soal ini harus dibenahi pada 1987. Menurut Siangseng, selama perekonomian
belum pulih 100%, masalah transmigrasi sebaiknya tidak banyak direalisasikan
pada 1987. Sebaiknya, tahun ini cuma mengadakan rehabilitasi dari proyek-proyek
transmigrasi yang sudah ada dan tengah berjalan. Dengan demikian, diharapkan
masalah transmigrasi akan selesai dibenahi pada 1987 dan bisa dimulai lagi pada 1988.
Mengenai soal orang per orang, menurut Siangseng pada
tahun kelinci ini yang menurut orang Cina berada di atas, orang pantang pindah
rumah. Ingat. Yang ditegaskan adalah pindah rumahnya dan bukan beli rumahnya. Juga,
yang dimaksudkan tentu pada 1987 setelah Februari.
Sesudah pemilu 1987 situasi keamanan nasional di
Indonesia akan lebih mantap lagi dengan munculnya pemimpin-pemimpin muda.
Beberapa pejabat sekarang di bagian eksekutif akan mundur dan diganti angkatan
muda. Semua pergantian akan berjalan dengan mulus. Yang perlu diperhatikan pada
1987 bagi Indonesia adalah di bidang pendidikan. Sebagai dampak dari sitem
pendidikan yang bongkar pasang di tahun-tahun yang lampau, Indonesia terpaksa
memulai sistem pendidikan yang baru untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di luar
negeri, agar dengan demikian Indonesia juga mendapat penilaian yang positif
dari luar negeri.
Meskipun banyak kemelut, kemajuan akan terjadi di kalangan
kaum intelektual kita. Beberapa sarjana kita akan mendapatkan penghargaan luar
negeri, terutama di bidang hukum dan manajemen. Di bidang hukum, akan banyak
terjadi banyak perubahan penting pada 1987. Indonesia akan merupakan Negara
ASEAN nomor satu dalam bidang pemberantasan penyeludupan yang bisa berdampak
besar terhadap perekonomian kita secara nasional, ujar Siangseng. Tapi, ia
mengingatkan bahwa pemberantasan itu berjalan bertahap. Sebab, biarpun
penyeludupan itu sendiri merupakan satu kejahatan, penyeludupan itu sendiri
merupakan mata rantai dari satu kehidupan perekonomian international yang
dikuasai sindikat-sindikat.
Ditanya tentang situasi nasional pada umumnya di
Indonesia pada tahun 1987, Siangseng dengan memperhatikan peta Indonesia
menyatakan bahwa gejolak pertikaian di dalam negeri antara individu memang bisa
saja terjadi, tapi itu merupakan riak kecil sekali dan tak ada hubungannya
dengan kemantapan ketahanan nasional Indonesia.
Iacuma mengingatkan bahwa akan terjadi perubahan dalam
stelsel orang-orang yang ambil peran dalam bidang bisnis. Beberapa tokoh bisnis
yang terkenal akan berubah. Ia menyebutkan beberapa nama. Dan akan muncul
tokoh-tokoh muda yang lebih punya peran vital. Dia juga menyebutkan beberapa
nama.
Menurut pendapatnya, hal tersebut sebagai akibat
bergesernya komoditi favorit dari tahun silam dengan yang terjadi pada
tahun1987 akibat pergeseran yang terjadi pada harga minyak 1987 yang bakal
sampai pada titik yang paling menentukan.
Menurut Siangseng, banyak juga orang Indonesia yang datang
padanya untuk memperoleh ramalan-ramalannya. Selain musibah berupa letusan
gunung berapi yang sudah lama tidur seperti yang sudah disebutkan di muka,
menurut Siangseng, persoalan pangan kita akan terganggu banjir. Karenanya harus
hati-hati, sebab Indonesia mempunyai penduduk cukup besar.
Pada 1987 menurut Siangseng juga akan ditandai dengan
banyaknya kecelakaan lalu lintaa, sebab itu ketertiban lalu lintas harus dijaga
betul. Nyawa akan melayang dalam jumlah banyak secara sia-sia.
Pada akhir ramalannya, Siangseng menyatakan, seperti juga
dengan masyarakat Hongkong, masyarakat Indonesia pada umumnya bisa melewati
1987 dengan penuh kegembiraan dan selamat. Ia tidak melihat hal-hal menakutkan
terjadi pada bangsa Indonesia. Tapi, tetap mesti mengencangkan ikat pinggang
“Oh mesti, mesti”, jawabnya. ”Yang mau enak harus hidup sederhana”, ujarnya.
Kemudian ditambahkan, dan dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan…. !
(Bersambung)
Kisah-kisah lanjutan dari Hongkong
(1) Twako
(2) Jenazah Itu Diminta Menunggu Tahun 1997
(3) Dengan Mahyong Calon Menantu Diuji
(4) Beli Batu Giok di Hongkong atau RRC
(5) Ramalan Fortune Teller Hongkong tentang Tahun 1987
(6) Lalu, Apa Kata Siangseng tentang Indonesia
(7) Memenuhi Keinginan Terpendam Duapuluh Tahun yang Silam.
Kisah-kisah lanjutan dari Hongkong
(1) Twako
(2) Jenazah Itu Diminta Menunggu Tahun 1997
(3) Dengan Mahyong Calon Menantu Diuji
(4) Beli Batu Giok di Hongkong atau RRC
(5) Ramalan Fortune Teller Hongkong tentang Tahun 1987
(6) Lalu, Apa Kata Siangseng tentang Indonesia
(7) Memenuhi Keinginan Terpendam Duapuluh Tahun yang Silam.